sanprima tablet dan sirup

Sanprima obat apa?

Sanprima adalah antibiotik kombinasi trimethoprim dan sulfamethoxazole yang digunakan untuk mengatasi infeksi saluran kemih, infeksi telinga (otitis media), bronkitis, shigellosis, diare pelancong, serta PCP atau pneumocystic carinii pneumonia. Obat ini hanya boleh dikonsumsi atas saran dokter dan harus digunakan sesuai dosis anjuran untuk menghindari kemungkinan resistensi bakteri.

Bahan aktif Sanprima berupa sulfamethoxazole membasmi bakteri dengan mengganggu sintesis asam folat bakteri sehingga mengganggu pertumbuhan bakteri. Sementara trimethoprim menghambat reduksi asam dihidrofolat menjadi tetrahidrofolat yang menghasilkan penghambatan terhadap enzim pada jalur sintesis asam folat.

Ringkasan Obat Sanprima

KandunganSulfamethoxazole 400 mg, trimethoprim 80 mg
Jenis obatAntibiotik
KategoriObat keras
KegunaanMengobati infeksi saluran kemih (ISK), otitis media akut, eksaserbasi akut bronkitis kronis, diare pelancong, disentri basiler, pneumocystic jiroveci pneumonia
KonsumenDewasa dan anak-anak
KehamilanKategori D (hindari)
ProdusenSanbe Farma
HargaRp. 12.000 – 15.000 per strip isi 10 kaplet; per box isi 10 strip

Cara Kerja dan Fungsi Obat Sanprima

Fungsi Sanprima dalam tubuh adalah sebagai antibakteri untuk mengatasi beragam infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang rentan terhadap sulfomethoxazole dan trimethoprim. Kedua senyawa aktif ini bersifat bakterisidal dan bakteriostatik. Gabungan kedua bahan aktif ini bermanfaat mengobati infeksi bakteri yang resisten terhadap sulfamethoxazole tetapi masih peka terhadap trimethoprim.

Sulfamethoxazole adalah obat dari jenis sulfonamide yang dapat menghambat sintesis asam dihidrofolik dengan cara berkompetisi dengan para-aminobenzoic (PABA) untuk mengikat dihidrofolat sintetase sehingga sulfamethoxazole bersifat bakteriostatik terhadap bakteri yang rentan. Namun beberapa jenis bakteri sudah menunjukkan resistensi terhadap obat ini.

Untuk mengurangi resistensi yang mungkin muncul, sulfamethoxazole dikombinasikan dengan trimethoprim yang merupakan jenis penghambat dihirofolat reduktase yang dapat menghambat asam dihirofolik menjadi asam tetrahidrofolik. Penelitian menunjukkan kombinasi kedua senyawa ini dapat membantu mengurangi kemungkinan resistensi yang terjadi.

Indikasi dan Kegunaan Sanprima

Sanprima digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri pada beberapa kondisi berikut ini:

  • Infeksi saluran kemih.
  • Akut otitis media.
  • Eksaserbasi akut pada bronkitis kronis.
  • Shigellosis.
  • Diare pelancong.
  • Pneumocystic carinii pneumonia.
  • Infeksi bakteri lain yang rentan terhadap trimethoprim dan sulfonamides.

Kontraindikasi

Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:

  • Orang dengan riwayat hipersensitivitas/alergi terhadap trimethoprim atau sulfonamides.
  • Penderita gagal hati berat atau kerusakan parenkim hati yang ditandai munculnya penyakit kuning.
  • Penderita gangguan hematologis berat dan porfiria.
  • Penderita anemia megaloblastik akibat kekurangan asam folat.
  • Bayi baru lahir kurang dari 6 minggu, kecuali pada pengobatan bayi baru lahir lebih dari 4 minggu yang terkena pneumonia jiroveci.
  • Ibu hamil.
  • Sedang diterapi dengan obat clozapine.
  • Sedang diterapi dengan leucovorin.

Dosis Sanprima dan Aturan Pakai

Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.

Dosis Sanprima untuk mengobati infeksi saluran kemih, bronkitis, otitis media, shigellosis

  • Dosis dewasa: 2 kaplet 2 kali sehari. Untuk infeksi berat, dosis dapat ditingkatkan hingga 3 kaplet 2 kali sehari.
  • Dosis anak-anak: umur lebih dari 2 bulan, 4 mg/kg berat badan di bagi 2 dosis 2 kali sehari.

Aturan pakai:

  • Obat ini harus dikonsumsi setelah makan.
  • Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
  • Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam. Oleh karena itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
  • Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Sanprima pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.

Efek Samping Sanprima

Sanprima umumnya ditoleransi baik oleh tubuh. Namun, beberapa efek samping mungkin muncul dan perlu diperhatikan. Efek samping Sanprima meliputi:

  • Nyeri perut, mual dan muntah.
  • Gangguan hematologis.
  • Reaksi alergi pada kulit .
  • Vertigo.
  • Depresi dan halusinasi.

Efek Overdosis Sanprima

Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Sanprima dapat berupa pusing, mual, muntah, ruam, sakit kepala, kantuk, disuria, pembengkakan wajah, hingga depresi sumsum tulang. Jika kondisi ini terjadi segera konsultasikan dengan dokter Anda.

Peringatan dan Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:

  • Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika memiliki riwayat alergi saat mengonsumsi sulfamethoxazole atau trimethoprim.
  • Hati-hati menggunakan obat ini pada penderita alergi berat, asma bronkial, disfungsi tiroid, serta gangguan fungsi hati dan ginjal ringan hingga sedang.
  • Perhatian lebih perlu diberikan untuk penggunaan pada ibu menyusui.

Kehamilan dan Menyusui

Bolehkah Sanprima untuk ibu hamil?

Kombinasi kedua bahan aktif Sanprima digolongkan sebagai obat kategori D untuk ibu hamil. Hal itu berarti senyawa obat ini terbukti menimbulkan resiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh jika digunakan pada wanita hamil dapat dipertimbangkan (misalnya jika obat diperlukan untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius dimana obat yang lebih aman tidak efektif atau tidak dapat diberikan).

Bolehkah Sanprima untuk ibu menyusui?

Bahan aktif Sanprima diketahui dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui dan berisiko mengganggu kesehatan bayi yang menyusu. Oleh karena itu penggunaannya sebaiknya dihindari selama masa menyusui.

Interaksi Obat

Hati-hati saat menggunakan Sanprima bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Sanprima dengan obat-obat berikut:

  • ACE Inhibitor, meningkatkan risiko hiperkalemia.
  • Prilocaine, meningkatkan risiko methahemoglobinemia.
  • Dapson, meningkatkan risiko toksisitas.
  • Rifampicin, meningkatkan kadar rifampicin dalam tubuh.
  • Diuretik, meningkatkan risiko trombositopenia.